Tampilkan postingan dengan label Ilmu Pengetahuan Alam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Pengetahuan Alam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 April 2013

Asam , Basa dan Garam (Detik-detik)

1.       Asam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a.       Mempunyai rasa masam.
b.      Bersifat korosif.
c.       Mengubah kertas lakmul biru menjadi merah.
d.      Bereaksi dengan beberapa logam untuk menghasilkan gas hidrogen.
e.      Bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan gas karbon dioksida.
Asam dapat berupa asam organik dan asam anorganik. Asam organik merupakan asam merupakan asam berasal dari bahan-bahan alami di sekitar kita. Contoh asam sitrat(terdapat dalam buah jeruk), asam format(terdapat dalam semut), dan asam tanat(terdapat dalam teh). Asam anorganik merupakan asam yang banyak ditemukan di laboratorium. Contoh asam askorbat(terdapat dalam tablet vitamin C) dan asam nitrat(terdapat dalam pupuk).
2.       Basa
Basa mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a.       Mempunyai rasa pahit.
b.      Bersifat kaustik(merusak kulit).
c.       Terasa licin jika mengenai kulit.
d.      Mengubah warna kertas lakmul merah menjadi biru.
Contoh zat yang bersifat basa adalah natrium hidroksida yang terdapat di dalam sabun dan larutan amonia yang digunakan pada pembuatan pupuk.
3.       Garam
Garam dapat bersifat netral, asam, atau basa.
Beberapa garam mempunyai rasa asin. Garam dapat terbentuk karena reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Contoh zat yang termasuk garam yaitu Natrium klorida(garam dapur) dan kalium nitrat yang digunakan untuk bahan pembuatan mesiu.
4.       Indikator asam dan basa
Indikator asam dan basa adalah bahan yang dapat memberikan warna yang berbeda saat diteteskan atau dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa. Ada beberapa macam indikator asam dan basa sebagai berikut.

  • Indikator alami berasal dari ekstrak daun, bunga, atau bagian lain dari tanaman. Misal tanaman kubis merah mempunyai warna asli ungu atau merah lembayung. Ketika deteteskan ke dalam larutan asam , indikato kubis merah akan berubah warna menjadi merah muda. Jika diteteskan ke dalam larutan basa, warna indikator kubis merah akan berubah menjadi hijau.
  • Indikator buatan merupakan indikator yang sengaja dibuat untuk keperluan pengujian asam, basa, atau garam suatu bahan. indikator buatan meliputi kertas lakmus, metil merah, metil jingga, fenolftalein, dan bromtimol biru.
  • pH-meter dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebesaan suatu larutan melalui pengukuran harga pH larutan tersebut. pH-meter merupakan alat yang akurat untuk menentukan pH karena nilai pH langsung dapat dibaca pada layar pH-meter.
  • Indikator universal terdapat dalam bentuk kertas pH. setiap satu kertas pH terdiri atas beberapa deretan warna, setiap warna sesuai dengan harga pH tertentu.
source : Detik-detik UN SMP 2013

Minggu, 09 Desember 2012

Sistem Ekskresi

Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat tubuh. Selain ekskresi ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya? Ekskresi adalah proses pengeluaran metabolisme. Zat tersebut diserap dan diamgkut oleh darah dan dikeluarkan sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa fese yang dikeluarkan melalui anus. Srkresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
1. Ginjal
Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak didalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6-7,5cm dan tebal 1,5-2,5cm. Pada orang dewasa massanya kira-kira 140gram.
2.

Minggu, 04 November 2012

System Syaraf

Sel saraf tersusun oleh komponen-komponen tertentu yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls(rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri dari tiga bagian utama yaitu sel, dendrit dan akson. Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus atau inti dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan. Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menuju kebadan sel saraf. Dendrit merupakan percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada setiap neuron. Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang dari dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf terdapat cabang  yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain. Akson terbungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung lemak. Selaput mielin disusun oleh sel-sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi melindungi akson dari kerusakan.  Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan diantara dua segmen disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncar dari satu noudus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinepsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrite sel saraf yang lain. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinepsis.

Jumat, 02 November 2012

Sistem Ekskresi

Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya? Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan dikuarkan bersama urine, keringat, dan pernapasan. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa fases yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
1. Ginjal
Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, disebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering di sebut buah pinggan. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6-7,5cm dan tebal 1,5-2,5cm. Pada orang dewasa massanya sekitar 140gram.
2. Proses Penyaringan Darah.
Fungsi ginjal adalah menyaring darab sehingga dihasilkan urine, melalui tiga tahapan. Tiga tahap pembentukan urine tersebut adalah:
A. Filtrasi(penyaringan): Proses ini terjadi glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpa Browman. Cairan tersebut tersusun oleh ure, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kaper darah karen tidak dapat menbus pori-pori glomerulus. Cairan yang tertampumg di sampai Bowman disebut urine primer. Selama 24jam darah yang tersaring dapat mencapai 170liter.
B. Reabsorbsi (Penyerapan kembali): proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.
C. Augmentasi(Pengumpulan): proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga disaluran pengumpul. Pada terjadi pengumpulan cairan. Dan juga terjadi penyerapan ion natrium,.klor serta urea. Cairan yang sudah dihasilkan berupa urine kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Urine yang sudah terkumpul dan terbentuk dibuang keluar tubuh melalui uriter.

 

Selamat Datang

Selamat datang di Power Science, saya harap anda senang dan bisa mendapatkan apa yang anda cari di blog ini. dan berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya iniSelengkapnya tentang Saya

Sepintas Tentang Saling Sharing

Nama saya Erlangga Yudian Pratama saya seorang yang senang berbagi. tadinya saya adalah pemilik blog Ilmu tetapi tidak tahu apa yang terjadi saya kehilangan account blog tersebut dikarenakan kejahilan seseorang. :D

Social Stuff

Info