Untuk Antisipasi Kebocoran
Soal UN Tahun Depan Dibuat 20 Paket
Jakarta (Kompas) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bocoran UN tidak dibuat 5 Paket, tetapi 20 Paket. "Ini sebuah cara yang serius dalam upaya menutup celah kecurangan dalam pelaksanaan UN, ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh kepada wartawan di kantornya. Jakarta, Senin (30/4).
Mendikbud sudah meminta Kepala Baltibang untuk membuat exercise dari teknis keekonomiannya dan praktis, serta keamanannya. Setelah menyatskan 20 Paket soal, Badan Penelitian dan Pengembangan (Baltibang) harus mekukan kajian dan simulasi terkait digunakannya 20 paket soal UN di tahun-tahun mendatang.
"Kita tengah mengkaji 20 paket soal. Kami acak sedemikian rupa pembagiannya, kita persulit dengan pola diagonal. "ujarnya.
Terkait peringatan (Hardiknas), 2 Mei besok, Mendikbud menegaskan perlunya peningkatan kualitas yang berlanjutan. Karena itu, perbaikan mutu pendidikan di berbagai aspek akan selalu dilakukan.
Perbaikan dalam delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) mencakup seluruh pemangku dan penunjang pendidik di Indonesia. Mulai dari tenaga pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana, samapai regulasi.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
1. UN dilksanakan di ruang ujian dengan peserta 20 siswa per ruang ujian(kelas), setiap siswa mengerjakan 20 paket soal yang berbeda sehingga sangat sulit bagi siswa untuk menyontek atau bekerja sama dengan orang lain. "Jangan harap siswa bisa menyontek".
2. Soal UN tidak lagi terdiri dari 5 soal.
3. Mulai tahun depan soal UN 20 Paket.
4. Soal UN di acak.
5. Dengan dibuat 20 paket sangat
0 komentar:
Posting Komentar